Seperti halnya anda, Hanum Salsabila
Rais, puteri dari Amien Rais sekaligus penulis buku 99 Cahaya Dilangit
Eropa sempat dibuat tercengang ketika mengetahui bahwa inskripsi arab
yang mengukir di tepian kain hijab yang dikenakan Bunda Maria itu adalah
lafaz tahlil ‘Laa ilaaha Illallah”
Dalam bukunya, Hanum memaparkan kisah
perjalanannya menjelajahi jejak peradaban Islam yang ada di Eropa. Ia
bersama suaminya, Rangga Almahendra membelah peradaban Islam dari Eropa
Barat hingga Eropa Timur. Sesampainya di Paris, Hanum pun dibuat
tercengang oleh beberapa peninggalan dari peradaban Islam di kota ini
dulunya.
Mereka menuturkan, berkat bantuan Marion mereka bisa melihat lukisan yang menjadi bukti bahwa kerudung Bunda Maria bertahtakan kaligrafi Arab kuno bertuliskan, “Laa Ilaa ha Illallah”.
Selain menuliskan bukti kerudung Bunda Maria bertuliskan lafaz tahlil, Hanum dan suaminya juga membeberkan pengalaman spiritual mereka selama hidup tiga tahun di Wina, Austria.
Seperti dilansir Republika, Senin (10/6), menurut Hanum dan Rangga, menjadi pemeluk Islam yang menjadi minoritas di Eropa, mampu membuka cakrawala dan khazanahnya dalam menilai Benua Biru tersebut. Hingga pada akhirnya Hanum mengakui keindahan utama Eropa bukan terletak pada keelokan Menara Eiffel, Colloseum Roma, Tembok Berlin, Stadion sepak bola San Siro alias Giuseppe Meazza, maupun Konser Mozart. Melainkan tempat ziarah Islam, yakni kota di Eropa yang menyimpan jejak peradaban Islam yang mengandung sejuta misteri.
Museum Louvre, adalah tempat penyimpanan
berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum inilah, lukisan
Monalisa yang terpopuler itu berada. Dan disini pula lukisan menakjubkan
yang dimaksud Hanum itu berada.
Adalah lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child”
dimana dalam lukisan itu nampak sosok Bunda Maria sedang menggendong
“Yesus” bayi. Yang mencengangkan, di hijab Bunda Maria dalam lukisan itu
terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic. Yang setelah diteliti oleh peneliti
Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah “Laa Ilaaha Illallah”.
Hanum juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat
Khatolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat
yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.
Marion,
sahabat Hanum yang juga seorang peneliti peradaban Islam Abad
Pertengahan yang ahli membaca tulisan Arab Kufic menjelaskan bahwa dulu
Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya.
Sehingga banyak orang Eropa bepergian ke Timur Tengah dan membeli kain,
permadani, lukisan dan lain sebagainya. Dalam barang-barang yang
diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas
dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.
Tak hanya soal hijab Bunda Maria yang bertuliskan lafaz “Laa Ilaaha Illallah”
Hanum dan Marion membeberkan fakta tentang Axe Historique atau Voie
Triomphale yang bermakna ‘Jalan Kemenangan’ yang mereka kaitkan dengan
keberadaan bangunan bersejarah di kota Paris itu dengan Mekkah.
Bangunan-bangunan dan lokasi bersejarah di Paris yaitu Monumen le
Defense, Arc du Triomphe de l’Etoile, jalan Champ Elysees,
Tugu Obelisk, Arc du Triomphe de Carrousel dan Museum Louvre disebut
berada pada satu garis lurus dan garis tersebut mengarah ke Ka’bah
(Makkah), Arab Saudi.
Jika ditarik garis lurus Axe Historique
ke timur, terus keluar kota Paris dan terus menembus benua lain,
ternyata bisa menembus Makkah. Tepatnya Negara pertama di timur tenggara
Paris adalah Swiss, di bawahnya adalah Italia, kemudian Yunani. Menyeberangi Laut Mediterania, ada Mesir, lalu Arab Saudi dan Makkah. Dan itulah jalan kemenangan yang dimaksud yaitu Makkah, Kiblatnya umat Islam.
0 komentar:
Posting Komentar